Rabu, 18 Februari 2015

praktikum 2





LAPORAN PRAKTIKUM II
MORFOLOGI TUMBUHAN
(AKKC 224)

DAUN MAJEMUK DAN BAGIAN-BAGIANNYA

Oleh:
Bimo Aji Nugroho
A1C213219
Kelompok I X

Dosen Pengasuh:
Dra. Hj. Sri Amintarti, M.Si

Asisten Dosen:
Prahesty Nurhandayani
Halidi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
FEBRUARI 2014




PRAKTIKUM II
Topik               : Daun majemuk dan bagian-bagiannya
Tujuan             : Mengenal macam-macam bentuk daun majemuk dan bagian
                          bagiannya.
Hari/ Tanggal  : Kamis 6 Maret 20014
Tempat            : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin


I.              ALAT DAN BAHAN
a.         Alat
1.             Baki/nampan
2.             Alat tulis
b.         Bahan
1.             Daun Kapuk (Ceiba pentandra Gaertn.)
2.             Daun Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima Sw.)
3.             Daun Putri Malu (Mimosa pudica L.)
4.             Daun Gamal (Gliricidia maculate L.)
5.             Daun Jeruk (Citrus sp.)
6.             Daun Dadap (Erythrine variegate)
7.             Daun Lamtoro (Leucaena glauca)
8.             Daun Tomat (Solamum lycopersicum)
9.             Daun Asam (Tamarindus indica L.)
10.         Daun Mawar (Rosa sp.)

II.           CARA KERJA
1.           Mengamati dan menentukan tipe daun majemuk berdasarkan susunan anak daunnya: menyirip genap, menyirip ganjil, menyirip genap ganda 1, menyirip ganda 2, menyirip beranak daun, majemuk bangun kaki, majemuk campuran.
2.           Mengamati bagian-bagian daun majemuk: ibu tangkai daun (petiolus communis), tangkai anak daun (petiololus), dan anak daun (foliolum).
3.           Mengamati alat-alat tambahan pada daun: daun penumpu dll
4.           Menggambar hasil pengamatan.

III.        TEORI DASAR
Suatu daun yang pada tangkainya bercabang-cabang, dan pada tangkai ini baru terdapat helaian sehingga pada satu tangkai terdapat lebih dari satu helaian daun dinamakan daun majemuk. Pada daun majemuk dapat dibedakan menjadi ibu tangkai daun (petioles communis), tangkai anak daun (petiololus), anak daun (faliolum).
Berdasarkan susunan anak daun pada ibu tangkainya, daun majemuk dapat dibedakan menjadi, yaitu:
A.       Daun majemuk menyirip (pinnatus)
Daun majemuk menyirip adalah daun majemuk yang anak daunnya terdapat di kanan kiri ibu tangkai daun sehingga tersusun seperti sirip pada ikan.
Daun majemuk menyirip dapat dibedakan dalam beberapa macam, yaitu:
1.             Daun majemuk menyirip beranak daun satu (unifoliolotus)
2.             Daun majemuk menyirip genap (abrupt pinnatus)
3.             Daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus)
B.       Daun majemuk menjari (palmatus)
Daun majemuk menjari adalah daun majemuk yang semua anak daunnya tersusun memencar pada ujung ibu tangkai seperti letaknya jari-jari tangan. Berdasarkan jumlah anak daunnya, daun majemuk menjari dapat dibedakan eeperti berikut:
1.             Beranak daun dua (bifiliolotus)
2.             Beranak daun tiga (trifoliolotus)
3.             Beranak daun lima (quinquefoliolotus)
4.             Beranak daun tujuh (septemfoliolus)
C.       Daun majemuk bangun kaki (pedatus)
Daun ini mempunyai susunan seperti daun majemuk menjari, tetapi dua anak daun yang paling pinggir tidak duduk pada ibu tangkai, melainkan pada anak daun di sampingnya.
D.       Daun majemuk campuran (digitato pinnatus)
Daun majemuk campuran adalah suatu daun majemuk ganda yang mempunyai cabang-cabang ibu tangkai memencar seperti jari dan terdapat pada ujung ibu tangkai daun,  tetapi pada cabang-cabang ibu tangkai ini terdapat anak-anak daun yang tersusun menyirip. Jadi daun majemuk campuran adalah campuran susunan yang menjari dan  menyirip.

IV.        HASIL PENGAMATAN
Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan data dalam bentuk gambaran  secara langsung.
Gambar Pengamatan
a.    Daun Kapuk (Ceiba pentandra Gaertn.)
Berdasarkan pengamatan






Keterangan:
1.   Ujung daun
2.   Ibu tulang daun
3.    Tepi daun
4.    Helai daun
5.    Cabang tulang daun
6.    Anak daun
7.    Anak tangkai
8.    Ibu tangkai






Berdasarkan literatur








Sumber : Anonim. 2014. A
Keterangan:
1.   Ujung daun
2.   Ibu tulang daun
3.   Tepi daun
4.   Helai daun
5.   Cabang tulang daun
6.   Anak daun
7.   Anak tangkai

b.   Daun Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima Sw.)
Berdasarkan pengamatan






Keterangan:
1.   Ujung daun
2.   Ibu tulang daun
3.   Tepi daun
4.   Anak daun
5.   Anak tangkai
6.   Ibu tangkai
Berdasarkan literatur







Sumber : Anonim. 2014. b
Keterangan:
1.   Ibu tangkai
2.   Ujung daun
3.   Ibu tulang daun
4.   Tepi daun
5.   Anak daun
6.   Anak tangkai



c.    Daun Putri Malu (Mimosa pudica L.)
Berdasarkan pengamatan






Keterangan:
1.    Ujung  daun
2.    Ibu tulang daun
3.    Tepi daun
4.    Cabang tulang
5.    Anak daun
6.    Anak tangkai

Berdasarkan literatur






Sumber : Anonim. 2014. c
Keterangan:
1.   Ibu tangkai
2.   Anak tangkai
3.   Anak daun
4.   Tepi daun
5.   Ujung daun

d.   Daun Gamal (Gliricidia maculate L.)
Berdasarkan pengamatan






Keterangan:
1.   Ujung  daun
2.   Ibu tulang daun
3.   Tepi daun
4.   Cabang tulang
5.   Anak daun
6.   Anak tangkai
7.   Ibu tangkai


Berdasarkan literatur







Sumber : Anonim. 2014. d
Keterangan:
1.   Ujung  daun
2.   Ibu tulang daun
3.   Tepi daun
4.   Cabang tulang
5.   Anak daun
6.   Anak tangkai
7.   Ibu tangkai

e.    Daun Jeruk (Citrus sp.)
Berdasarkan pengamatan






Keterangan:
1.   Ujung daun
2.   Ibu tulang daun
3.   Tepi daun
4.   Cabang tulang
5.   Anak daun
6.   Ibu tangkai
Berdasarkan literatur






Sumber : Anonim. 2014. e
Keterangan:
1.   Anak daun
2.   Ibu tulang daun
3.   Pertulangan
4.   Helai daun
5.   Tepi daun
6.   Ibu tangkai daun


f.       Daun Dadap (Erythrine variegate)
Berdasarkan pengamatan






Keterangan:
1.   Ujung daun
2.   Ibu tulang daun
3.   Tepi daun
4.   Cabang tulang
5.   Anak daun
6.   Anak tangkai
7.   Ibu tangkai

Berdasarkan literatur







Sumber : Anonim. 2014. f
Keterangan:
1.   Ujung daun
2.   Ibu tulang
3.   Pertulangan
4.   Helai
5.   Anak daun
6.   Anak tangkai
7.   Ibu tangkai
g.    Daun Lamtoro (Leucaena glauca)
Berdasarkan pengamatan






Keterangan:
1.   Ujung daun
2.   Ibu tulang daun
3.   Tepi daun
4.   Cabang tulang
5.   Anak daun
6.   Anak tangkai
7.   Ibu tangkai

Berdasarkan literatur






Sumber : Anonim. 2014. G
Keterangan:
1.   Ujung daun
2.   Ibu tulang daun
3.   Tepi daun
4.   Anak daun
5.   Anak tangkai
6.   Ibu tangkai

h.   Daun Tomat (Solamum lycopersicum)
Berdasarkan pengamatan






Keterangan:
1.   Ujung daun
2.   Ibu tulang daun
3.   Tepi daun
4.   Cabang tulang
5.   Anak daun
6.   Anak tangkai
7.   Ibu tangkai
Berdasarkan literatur







Sumber : Anonim. 2014. h
Keterangan:
1.   Anak daun
2.   Ibu tulang daun
3.   Pertulangan
4.   Tepi daun
5.   Anak daun
6.   Anak tangkai
7.   Ibu tangkai

i.        Daun Asam (Tamarindus indica L.)
Berdasarkan pengamatan






Keterangan:
1.   Ujung daun
2.   Ibu tulang daun
3.   Tepi daun
4.   Cabang tulang
5.   Anak daun
6.   Anak tangkai
7.   Ibu tangkai

Berdasarkan literatur





Sumber : Anonim. 2014. i
Keterangan:
1.   Ujung daun
2.   Anak daun
3.   Anak tangkai
4.   Ibu tangkai
j.     Daun Mawar (Rosa sp.)
Berdasarkan pengamatan






Keterangan:
1.   Ujung daun
2.   Ibu tulang daun
3.   Tepi daun
4.   Cabang tulang
5.   Anak daun
6.   Anak tangkai
7.   Daun penumpu
8.   Ibu tangkai

Berdasarkan literatur








Sumber : Anonim. 2014. J
Keterangan:
1.   Ujung daun
2.   Ibu tulang daun
3.   Tepi daun
4.   Cabang tulang
5.   Anak daun
6.   Anak tangkai
7.   Daun penumpu
8.   Ibu tangkai

V.    ANALISIS DATA
Daun-daun yang diamati merupakan berbagai daun majemuk. Daun majemuk juga memilki ciri-ciri yang membedakannya dengan daun tunggal.

1.        Daun Kapuk (Ceiba pentandra Gaertn.)
Kingdom         : Plantae.
Divisio             : Magnoliophyta.
Classis             : Magnoliopsida.
Ordo                : Malvales.
Familia            : Bombaceae.
Genus              : Ceiba.
Spesies            : Ceiba pentandra Gaertn.
Sumber           : Cronquist, 1981
Daun kapuk (Ceiba pentandra Gaertn.) merupakan jenis daun majemuk karena dalam satu tangkai hanya terdapat banyak daun. Daun kapuk juga merupakan daun yang tidak lengkap, karena hanya terdiri atas tangkai dan helaian daun saja. Anak daun memiliki bangun daun berbentuk memanjang, dengan ujung daun dan pangkal daunnya meruncing, tepi daunnya rata, daging daun seperti kertas dengan pertulangan daun yang menyirip. Termasuk daun majemuk menjari beranak daun tujuh karena semua anak daunnya tersusun memencar pada ujung ibu tangkai layaknya jari-jari pada tangan dan jumlahnya ada tujuh lembar.

2.   Daun Kembang Merak  (Caesalpinia pulcherrima Sw.)
Klasifikasi      :
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Spermatophyta
Sub Divisio     : Magnoliophyta
Classis             : Dicotyledoneae
Ordo                : Fabales
Familia            : Fabaceae
Genus              : Caesalpinia
Spesies            :.Caesalpinia pulcherima
Sumber           : Sunarto, 1990
Daun majemuk menyirip genap dengan sempurna (anak daun yang berpasang-pasangan), terdiri atas tangkai dan helain daun, permukaan daun glabrou (tanpa rambut, gundul, licin). Bentuk daun bulat telur terbalik dengan pertulangan daun menyirip, ujungnya bulat, pangkal menyempit, tepi rata, permukaan berwarna hijau.

3.   Daun Putri Malu (Mimosa pudica L.)
Klasifikasi      :
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Sub classis       : Rosidae
Ordo                : Fabales
Familia            : Fabaceae
Genus              : Mimosa
Spesies            : Mimosa pudica 
Sumber           : Cronquist, 1981
Daun putri malu atau sikejut berupa daun majemuk menyirip campuran. Kalau diperhatikan, daun ini merupakan daun majemuk genap ganda menyirip sempurna. Hanya saja pada daun ini letak letak kedua pasang cabang ibu tangkainya sedemilian dekat satu sama lain, hingga seakan-akan terdapat empat cabang tangkai pada ujung ibu tangkai daunnya. Helaian anak daun berbentuk memanjang sampai lanset, ujung runcing, pangkal memundar, tepi rata. Jika diraba pada permukaan atas dan bawah daun terasa licin. Daun berwarna hijau, akan tetapi pada tepi daun umumnya berwarna ungu. Jika daun tersentuh akan melipatkan diri, menyirip rangkap.



4.        Daun Gamal (Gliricidia maculate L.)
Klasifikasi      :
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Sub classis       : Rosidae
Ordo                : Rosales
Familia            : Gliricidiacedae
Genus              : Gliricidia
Spesies            : Gliricidia maculate L.
Sumber           : Cronquist, 1981
Pada daun gamal anak daun yang paling ujung berbentuk agak melebar dan membesar. Anak-anak daunnya tersusun secara berselang-seling dengan jumlah yang ganjil dan anak daun tersebut tersusun secara menyirip. Karena ciri-ciri tersebut maka daun gamal termasuk ke dalam daun mejemuk menyirip gasal.

5.        Daun Jeruk (Citrus sp.)
Klasifikasi      :
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Subclassis        : Rosidae
Ordo                : Sapindales
Familia            : Rutaceae
Genus              : Citrus
Spesies            : Citrus sp.
Sumber           : Cronquist, 1981
Pada daun jeruk anak daunnya terletak satu tangkai pada ibu tangkai daun, dan memilki ibu tulang daun yang sejajar antara anak daun yang besar dengan yang kecil. Namun walaupun daun jeruk nampak sekilas seperti daun tunggal namun apa bila dilihat dengan seksama maka akan terlihat tepi daun yang membelah dan membentuk daun yang kecil dekat dengan pangkal daunnya. Karena hanya memiliki satu anak daun saja maka dinamakan daun majemuk menyirip beranak satu.

6.        Daun Dadap (Erythrine variegate)
Klasifikasi      :
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Subclassis        : Rosidae
Ordo                : Rosales
Familia            : Leguminosae
Genus              : Erytrine
Species            : Erytrine variegata
Sumber           : Cronquist, 1981
Daun dadap selalu memiliki tiga anak daun, tata letaknya menyirip. Pada bagian ujung ibu tangkai daun terdapat satu anak daun yang mengalami pembesaran sehingga ukurannya lebih besar dari anak daun yang lain. Daun dadap termasuk ke dalam daun majemuk menyirip ganjil/gasal.

7.        Daun Lamtoro (Leucaena glauca)
Klasifikasi      :
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliophyta
Subclassis        : Rosideae
Ordo                : Fabales
Familia            : Memosaceae
Genus              : Leucanea
Species            : Lecanea glauca
Sumber           : Cronquist, 1981
Lamtoro merupakan jenis daun mejemuk menyirip genap ganda dua dengan sempurna, dikatakan menyirip karena tata letak anak tangkai daunnya menyirip sedangkan dikatakan ganda dua karena anak daunnya duduk pada cabang tingkat satu dari ibu tangkai dan dikatakan genap karena anak daun duduknya berpasangan dengan anak daun yang lain. Pada sepasang anak daun yang terdapat di ujung tangkai biasanya posisinya menutup.
8.        Daun Tomat (Solamum lycopersicum)
Klasifikasi      :
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Subclassis        : Dilleniidae
Ordo                : Solanales
Familia            : Solanaceae
Genus              : Solanum
Species            : Solanum lycopersicum
Sumber           : Cronquist, 1981
Daun tomat tergolong daun majemuk menyirip berselang-seling, yaitu anak-anak daun pada ibu pangkal berselang-seling pasangan anak daun lebar dengan pasangan anak daun sempit. Ujung daunnya meruncing, dengan pangkal berlekuk, dan tepi bertoreh merdeka. Pertulangan daunnya menyirip.
9.        Daun Asam (Tamarindus indica L.)
Klasifikasi      :
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Subclassis        : Rosidae
Ordo                : Fabales
Familia            : Caesalpiniaceae
Genus              : Tamarindus
Species            : Tamarindus indica L.
Sumber           : Cronquist, 1981
Struktur pada daun asam hampir sama dengan daun gamal namun pada daun gamal letak anak daunnya berselang-seling namun tidak berpasangan sehingga berjumlah ganjil sedangkan pada daun asam, anak-anak daunnya duduknya berhadap-hadapan, sehingga bejumlah genap. Pada sepasang anak daun yang terletak pada ujung tangkai letak duduknya menutup. Karena ciri inilah maka daun asam dapat dikatakan daun majemuk menyirip genap.

10.    Daun Mawar (Rosa sp.)
Klasifikasi      :
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Subclassis        : Rosidae
Ordo                : Rosales
Familia            : Rosaceae
Genus              : Rosa
Species            : Rosa sp.
Sumber           : Cronquist, 1981
Daun mawar memilki jumlah anak daun yang ganjil, letak duduk anak daunnya menyirip. Pada daun mawar anak daun yang terletak pada bagian ujung ibu tangkai daun mempunyai bentuk yang agak membesar dan anak-anak daunnya memiliki tepi yang bergerigikarena jumlah anak daunnya yang ganjil maka daun mawar dimasukkan ke dalam daun mejemuk menyirip gasal

VI.    KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1.        Daun majemuk mempunyai arti yaitu suatu daun pada tangkainya yang bercabang-cabang, dan pada cabang tersebut muncul helaian, sehingga pada tangkai tersebut lebih dari satu helai daun.
2.      Daun majemuk terbagi atas bagian-bagian, yaitu: ibu tangkai daun (petioles communis), tangkai anak daun (petiololus), dan anak daun (foliolum).
3.      Berdasarkan susunan anak daun pada ibu tangkainya, majemuk dapat dibedakan menjadi daun majemuk menyirip (pinnatus), daun majemuk menjari (palmatus), daun majemuk bangun kaki (pedatus), dan daun majemuk campuran (digitato pinnatus).
4.      Bagian umum dari daun majemuk adalah: ibu tangkai daun, anak tangkai daun, anak daun, serta pertulangan daun.
5.      Di antara yang termasuk masuk daun majemuk adalah daun Kapuk (Ceiba pentandra Gaertn.), daun Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima Sw.), daun Putri Malu (Mimosa pudica L.), daun Gamal (Gliricidia maculate L.), daun Jeruk (Citrus sp.), daun Dadap (Erythrine variegate), daun Lamtoro (Leucaena glauca), daun Tomat (Solamum lycopersicum), daun Asam (Tamarindus indica L.), daun Mawar (Rosa sp.)
6.      Daun yang tergolong majemuk menyirip adalah :
(a)    Daun majemuk beranak satu. Contohnya pada daun jeruk (Citrus sp.)
(b)   Daun majemuk menyirip genap. Contohnya pada pohon asam (Tamarindus indica L.)
(c)    Daun majemuk menyirip gasal. Contohnya pada daun mawar (Rosa sp.), daun dadap (Erythrine variegate) dan daun gamal (Gliricidia maculate L.)
7.      Daun majemuk menyirip berselang-seling misalnya pada daun tomat (Solanum lycopersicum).
8.      Daun majemuk menyirip ganda dua dengan sempurna misalnya daun kembang merak (Caesalpinia pulcherrima) dan daun lamtoro (Leucaena glauca Benth.).
9.      Daun majemuk menjari beranak daun tujuh misalnya daun randu atau kapuk (Ceiba pentandra Gaertn.)
10.  Daun majemuk campuran misalnya pada daun putri malu (Mimosa pudica L.)

















VII.          DAFTAR PUSTAKA
Amintarti, Sri. 2013. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin : Universitas Lambung Mangkurat.
 Cronquist, A. 1981. An Integrated System of Flowering Plants. New York : Columbia University.
Anonim. 2012 [online]. Tersedia pada http://kumo12miharustories.blogspot.com/2011/03/laporan-praktikum-i-morfologi-tumbuhan.html. [Diakses pada 5 Maret 2013].
Anonim. 2012. [online]. Tersedia pada http://ajo-taksonomi.blogspot.com/2009/12/klasifikasi-tumbuhan.html. [Diakses pada 5 Maret 2013].
Anonim. 2012. a. http://www.google.co.id. [Diakses pada 5 Maret 2013].
Anonim. 2012. b. http://www.google.co.id. [Diakses pada 5 Maret 2013].
Anonim. 2012. c. http://www.google.co.id. [Diakses pada 5 Maret 2013].
Anonim. 2012. d. http://www.google.co.id. [Diakses pada 5 Maret 2013].
Anonim. 2012. e. http://www.google.co.id. [Diakses pada 5 Maret 2013].
Anonim. 2012. f. http://www.google.co.id. [Diakses pada 5 Maret 2013].
Anonim. 2012. g. http://www.google.co.id [Diakses pada 5 Maret 2013].