Senin, 09 Maret 2015

episode 1

langkah sepatu untuk berangkat kuliah serasa ringan jika ingat ke dua oranng tua yang mendukung dari jauh, dan doa yang merka katakan serasa sampai di telinga ini,,, dengan penuh semangan anak manusia ini pergi untuk menuntut ilmu demii hidup yang lebih baik,, " Aku sayang Ayang Ibu "
sampai di sekolah dengann penuh senyuman bercengkrma dengan teman smabil menuggu dosen,,, hahaha suara gelak tawa hari yang cerah untuk memulai kuliah, dosen pun datang nampak jels dari jauh,, sampai ada yang berteriak " ibu sudah datang ayo masuk " serentak semua siswa masuk dan duduk denagn rapi,, mungkin takut di marahi kalo duduk ga rapi,, aku pun duduk dengan santai dengan kaki di lipat di atas ke dua kaki,, dosen mulai pelajaran dengan santai dan menyenagkan,, mamulah satu kelompok presentasi,,, kaki yang tadi ringan sudah mulai terasa ada batu yang mengganjal,, muka siswa yang lain mulai pucat,, guru memberi masiat terus menerus hingga teman sebelah mengatakn " wasiat nya banyak bgt kypa bikinya ", dalam hati " wasiatnya banyak bangt kypa ngrjainnya ", hati ini mungkin tidak maun mangeluh tapi itu terlalau banyak dan hati ini berkata " aku cape bgt "



Senin, 02 Maret 2015

praktikum antum 2



PRAKTIKUM II

Topik                  : Sel dengan Bagian-bagian Hidup.
Tujuan                : Untuk mengamati bagian-bagian sel yang hidup seperti nukleus, kloroplas, sitoplasma, dan plastida serta aliran sitoplasma.
Hari / tanggal     : Senin/ 3 Maret 2015
Tempat               : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin

I. ALAT DAN BAHAN

      a.      Alat :
1.      Mikroskop
2.      Kaca benda dan kaca penutup
3.      Silet
4.      Pipet tetes
5.      Pinset
6.      Kain flannel dan tisu
      b.      Bahan :
1.      Selaput bagian dalam umbi lapis Allium cepa (dalam air)
2.      Daun Hydrilla verticillata (dalam air)
3.      Ganggang Spirogyra sp. (dalam air)
4.      Irisan melintang umbi wortel Daucus carota (dalam air)
5.      Air

II. CARA KERJA
  1. Menyiapkan alat dan bahan.
  2. Memotong bawang menjadi 4 bagian, kemudian melepaskan bagian siung yang berdaging, memegang bagian siung dan mematahkannya sehingga terlihat selaput bagian dalam umbi Allium cepa, mengambil dan meletakkannya pada kaca benda, memberi setetes air lalu menutupi dengan kaca penutup dan mengamati dibawah mikroskop.
  3. Menyayat secara melintang umbi Daucus carota lalu meletakkan sayatan tersebut di atas kaca benda dan beri setets air. Kemudian menutup dengan kaca penutup dan mengamti di bawah mikroskop.
  4. Mengambil sehelai daun Hydrilla verticillata dan ganggang Spirogyra sp, meletakkan pada kaca benda dan mengamati di bawah mikroskop.
  5. Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan bagian-bagiannya.

III. TEORI DASAR
Protoplas merupakan bagian sel yang ada di sebelah dalam dinding sel. Protoplas tersusun oleh bahan hidup dalam bentuk sederhana yang disebut protoplasma. Pada sel tumbuhan protoplas terdiri atas: komponen protoplasma dan komponen nonprotoplasma.
Komponen protoplasma terdiri atas :
1.      Sitoplasma yaitu bahan protoplasma yang menyelubungi badan protoplasmik dan dan nonprotoplasmik, mengandung butir-butir dan sistem membran.
2.      Inti sel yaitu suatu badan yang merupakan pusat sintesis dan pengaturan aktifitas sel, serta menentukan sifat-sifat hereditas suatu organisme.
3.      Plastida merupakan komponen protoplasmic yang mempunyai struktur dan fungsi yang khusus.
4.      Mitokondria yaitu badan yang lebih kecil dari plastida yang mempunyai fungsi respirasi.
Berikut merupakan beberapa uraian tentang komponen protoplasma di atas:
1.      Sitoplasma
Merupakan komponen sitoplasmik yang bersifat air. Secara kimia struktur sitoplasma sangat kompleks dan mempunyai bahan dasar air,89-90% terssuun oleh air. Meskipun demikian sitoplasma merupakan subtansi yang kenatal, tembus cahaya. Dengan menggunakan mikroskop elektron tampak adanya diferensiasi sistem selaput di dalam sitoplasma.

Sistem selaput yang dimaksud adalah:
1)      Plamalema (selaput plasma, ektoplasma).
2)      Tonoplasma, unit seluler yang berbatasan dengan vakuola.
3)      Poliplasma, unit selaput yang terletak di antara plamalema dan tonoplas.
2.      Inti Sel
Inti dalam keadaan tidak membelah bentuknya bulat dan lonjong, kadang-kadang berlekuk. Inti dikelilingi oleh selaput inti, dan didalamnya terdapat satu anak inti (nukleolus) atau lebih, dan rangka inti yang tersusun dari kromatin. Pada waktu membelah rangka ini muncul sebagai kromosom.
3.      Plastida
Plastida adalah organel yang berkarakteristik pada sel tumbuhan, mempunyai struktur dan fungsi khusus. Plastida mempunyai bentuk, ukuran, serta pigmentasi yang bermacam-macam.
Berdasarkan ada dan tidaknya zat warna di dalamnya, plastida dibedakan menjadi; a). Plastida tidak berwarna (leukoplas). b). Plastida berwarna (kloroplas dan kromoplas).
4.      Mitokondria
Mitokondria mempunyai bentuk yang bermacam-macam, yaitu bulat memanjang, kadang- kadang seperti busur, terdapat bebas pada sitoplasma. Mempunyai selaput rangkap, selaput dalam mengalami percabangan atau melipat-lipat ke arah dalam, desebut kristal. Mitokondria mempunyai fungsi untuk pernapasan. Di dalamnya terdapat enzim-enzim yang berperan dalam siklus Krebs.
Komponen nonprotoplasma terdapat di dalam sitoplasma dan vakuola menyusun bahan makanan atau produk metabolisme yang lain. Bahan-bahan ini umumnya dikenal sebagai bahan ergastik. Bahan ergastik dapat bersifat cair maupun padat, bahan ergastik tersebut adalah: karbohidrat, protein, minyak dan substansi yang berminyak, kristal dan tannin
IV. HASIL PENGAMATAN
  1. Umbi lapis Allium cepa (dalam air)
Gamabar tangan
                                                                                        Keterangan:
1.      Dinding sel
2.      Inti sel
3.      Sitoplasma
4.      Kromoplas



Perbesaran : 40x10
Foto pengamatan
1
 
                                                                                        Keterangan:
1.      Dinding sel
2.     
2
 
Inti sel
3.     
3
 
Sitoplasma
4.      Kromoplas


 
                                                                                  

Sumber : Dokumentasi pibadi









Menurut Literatur :
1
 
180px-Sel_tumbuhanKeterangan :
1.     
2
 
Dinding sel
2.      Inti sel
3.     
3
 
Sitoplasma
4.      Kromoplas


 



Sumber : Anonim A 2015

  1. Daun Hydrilla verticillata
Gambar tangan
Keterangan :
1. Dinding sel
2. Kloroplas
3. Nukleus
4. Sitoplasma



Perbesaran : 40x10
Foto pengamatan
1
 
Keterangan :
1. Dinding sel
2
 
2. Kloroplas
3
 
3. Nukleus
4. Sitoplasma


 



Sumber : Dokumentasi pribadi
Menurut Literatur :Text Box: Keterangan :
1. Dinding sel
2. Kloroplas 
3. Inti sel











Sumber : Anonim B 2015

  1. Ganggang Spirogyra sp.
Gamabar tangan
                                                                                            Keterangan :
1. Dinding sel
2. Kloroplas
3. Nukleus
4. Sitoplasma



Perbesaran : 40x10
Foto pengamatan                                                            
1
 
                                                                                            Keterangan :
2
 
1. Dinding sel
2. Kloroplas
3
 
3. Nukleus
4. Sitoplasma


 



Sumber : Dokumentasi pribadi
Menurut Literatur :
1
 
                                                                                            Keterangan :
1. Dinding sel
2
 
2. Kloroplas
3. Nukleus
3
 
4. Sitoplasma


 



 Sumber : Anonim C 2015

4.      Umbi wortel Daucus carota
Gambar tangan                                   
                                                                                               Keterangan :
1. Dinding sel
2. Ruang antar sel
3. Kromoplas   




Perbesaran : 10x10
Foto pengamatan
1
 
                                                                                                Keterangan :
1. Dinding sel
2
 
2. Ruang antar sel
3. Kromoplas   


 




Sumber : Dokumentasi pribadi

Menurut literatur






Text Box: Keterangan :
1. Dinding sel
2. Kromoplas
3. Inti sel


 








Sumber : Anonim D 2015


V. ANALISIS DATA
  1. Umbi lapis Allium cepa
Divisio                 : Magnoliophyta
Classis                  : Liliopsida
Sub classis           : Liliidae
Ordo                    : Liliales
Familia                 : Liliaceae
Genus                  : Allium
Species                 :  Allium cepa
Klasifikasi berdasarkan Cronquist (1981)
Berdasarkan hasil pengamatan dengan perbesaran 40x10 terlihat sel-sel umbi Allium cepa mempunyai bentuk persegi panjang. Adapun bagian-bagian sel yang terlihat adalah sitoplasma, dinding sel, plastida, dan inti sel
Pada sel bawang merah ini termasuk ke dalam sel hidup karena memiliki bagian-bagian yaitu sitoplasma yang merupakan komponen sitoplasmik yang bersifat air. Selain itu terdapat juga plastida yang termasuk dalam plastida berwarna atau disebut kromoplas. Ada juga terdapat inti sel (nukleus) yang mempunyai bentuk bulat Di dalam nukleus terdapat membran inti, rangka inti, anak inti, dan cairan inti. Membran inti mempunyai pori sehingga memungkinkan pertukaran isi antara inti dan sitoplasma. Rangka inti memperlihatkan struktur seperti jala. Cairan inti membantu kelangsungan pembelahan sel. Nucleolus, merupakan tempat konsentrasi RNA dan protein. Pada sel yang masih muda, inti sel lebih besar daripada sel yang dewasa. Selnya kan bertambah besar dan dalam keadaan demikian inti selnya dapat dikatakan tetap. Dalam pengamatan ini  tidak ditemukan ruang antar sel.
Selai itu juga terdapat dinding sel, yang mana dinding sel bawang merah ini cukup tebal dan merupakan lapisan yang bercangap. Fungsi dinding sel bawang merah hampir sama dengan fungsi dinding sel pada tumbuhan lain. Sel ini merupakan sel hidup karena memiliki inti sel, anak inti dan sitoplasma. Sebenarnya di dalam sitoplasma ini terdapat banyak organel lain seperti sferosom, mikrobodi, mikrotubula, diktiosom, reticulum endoplasma dan ribosom. Tetapi semuanya tidak dapat dilihat karena keterbatasan kemampuan mikroskop yang digunakan. Inti sel juga berperan penting dalam menentukan sel hidup yang selnya berbentuk heksagonal.

  1. Daun Hydrilla verticillata
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Liliopsida
Ordo                : Hydrocharitales
Familia            : Hydrocharitaceae
Genus              : Hydrilla
Species            : Hydrilla sp
Klasifikasi berdasarkan Cronquist (1981) :
Berdasarkan pengamatan pada daun Hydrilla verticillata dengan perbesaran 40x10 terlihat beberapa organel sel tumbuhan. Diantaranya adalah dinding sel dengan ruang antar sel yang terlihat jelas, selain itu juga terdapat plastid yang berupa kloroplas dan nucleus serta sitoplasma.
Sel pada daun pada Hydrilla verticillata merupakan sel tumbuhan yang hidup selain karena mempunyai bagian-bagian sel di atas, juga didukung oleh adanya gerakan aliran sitoplasma yang searah dengan jarum jam. Pergerakan ini menandakan adanya sifat-sifat hidup. Pengaruh daya hidup dari plasma ini disebut visvitalis. Gerakan kloroplast secara rotasi merupakan gerakan yang berarah melingkar secara tetap. Akan tetapi pada selHydrilla yang kami amti tidak ditemukan adanya gerakan sitoplasma dikarenakan kemungkinan sel dari Hydrilla terebut sudah mati. Gerakan ini hanya terjadi dalam sel-sel yang bervakuola besar dan tidak akan terlihat jika Hydrilla verticillata tidak di rendam dalam air sehingga sel yang diamati hanya sel yang sudah mati.
Hal yang paling mencolok pada sel tumbuhan ini adalah adanya kloroplas (plastida berwarna hijau). Kloroplas berfungsi untuk memproduksi makanan yang digunakan untuk hidup dan berperan penting dalam proses fotosintesis. Kloroplas pada tumbuhan ini berbentuk lensa.

  1. Ganggang Spirogyra sp.
Divisio          : Thallophyta
Classis          : Chlorophyta
Ordo             : Zygnematales
Familia         : Zygnemataceae
Genus           : Spirogyra
Species         : Spirogyra sp.
Klasifikasi berdasarkan Cronquist (1981) :
Berdasarkan pengamatan pada sel Spirogyra sp.  Dengan perbesaran 40 x 10 terlihat bentuk selnya yang panjang seperti benang, namun di dalam  selnya terdapat berbagai organel sel. Pada bagian luarnya terdapat dinding sel dengan ruang antar sel. Selain itu juga terdapat plastida yang berupa kloroplas, sitoplasma, nukleus.
Sel-sel tumbuhan ini membentuk koloni berupa benang (filamen) yang tidak bercabang. koloni tersebut selalu bertambah panjang karena pembelahan selnya yang vegetatif, tiap selnya satu inti dan satu kloroplas (plastida berpigmen hijau) berbentuk pita yang membujur seperti spiral dan menempel pada dinding sel yang mengandung pirenoid. Pirenoid yang berada di tengah kloroplas ini tersusun dari zat-zat protein dan disekitar tempat letaknya banyak terkandung tepung yang sering di sebut tepung asimilasi. Pirenoid berfungsi dalam fotosintesis untuk menghasilkan amilum. Disamping kloroplas, bagian hidup sel lain yang terlihat pada saat pengamatan adalah sitoplasma sel.
Spirogyra ini biasanya ditemukan di kolam air tawar yang jernih dalam massa yang sangat besar, biasanya hidup melayang di permukaan air (planktofit). Talus pada Spirogyra merupakan filamen tidak bercabang. Koloni Spirogyra berbentuk benang. Dinding lateral sel terdiri dari tiga lapis. Lapisan terluar dari pektose, dan dua lapisan dalam dari selulose. Pada beberapa spesies, lapisan pektose tipis, tapi kebanyakan tebal, yaitu antara 10-15 mikron. Dinding transversal tersusun dari 3 lapis: yang tengah merupakan lamela dari pektose, dan dua lapisan di kiri dan kanan lamela tersusun dari selulose. Setiap sel Spirogyra mengandung sebutir kloroplas yang umumnya berukuran besar dan terikat dalam sitoplasma tepat di dalam dinding sel.

  1. Umbi wortel Daucus carota
Divisio                 : Magnoliophyta
Classis                  : Magnoliopsida
Sub classis           :  Rosidae
Ordo                    :  Apiales
Familia                 : Apiaceae
Genus                  : Daucus
Species                 : Daucus carota
Klasifikasi berdasarkan Cronquist (1981)
Berdasarkan pengamatan sel tumbuhan Daucus carota dengan perbesaran 10x10 terlihat di dalam sel umbi Daucus carota terdapat dinding sel yang membatasi sel yang satu dengan yang lain dan diantara dinding sel ini terdapat ruang antarsel. Selain itu juga terdapat kromoplas berupa pigmen karoten (plastida yang berwarna kuning atau jingga) yang berbentuk segitiga. Pada kromoplas terkandung zat warna karotenoid dalam hal ini yaitu alfa dan beta karoten yang menyebabkan warna jingga pada umbi wortel sebagai pigmen karotenoid utama. Kandungan beta karoten yang mencapai minimal 50 % pada umbi wortel juga menyebabkan warna jingga. Di samping kromoplast yang jelas diamati pada percobaan juga terdapat sitoplasma.






















VI. KESIMPULAN
  1. Sel tumbuhan yang hidup adalah sel tumbuhan yang mempunyai dinding sel dan protoplas, dimana di dalam protoplas terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, dan plastida.
  2. Sel dikatakan hidup jika di dalam ruang sel terdapat protoplasma yang di dalamnya ada plasma sel, sehingga sel dapat melakukan aktivitas hidup.
  3. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa sel pada Allium cepa, Hydrilla verticillata, Spirogyra sp dan Daucus carota termasuk sel hidup karena memiliki inti sel dan sitoplasma.
  4. Umbi lapis Allium cepa, bagian sel hidup yang paling jelas diamati adalah sitoplasmanya yang berbentuk butiran-butiran halus.
  5. Daun Hydrilla verticillata, bagian sel hidup yang paling jelas untuk diamati adalah kloroplast, kloroplast pada tanaman ini melakukan pergerakan secara rotasi yang searah jarum jam yang dikarenakan adanya aliran sitoplasma.
  6. Ganggang Spirogyra sp. bagian sel hidup yang paling jelas di amati adalah kloroplastnya yang berbentuk pita spiral
  7. Umbi wortel Daucus carota, bagian sel hidup yang paling jelas diamati adalah plastidanya yang berwarna jingga dikarenakan kandungan zat warna karotenoid.











VII. DAFTAR PUSTAKA
Amintarti, Sri dan H. Muchyar. 2015. Penuntun Praktikum Anatomi Tumbuhan. FKIP UNLAM :Banjarmasin

Anonim A. 2015. http://biology.touchspin.com/Allium cepa_Leaf.php (diakses tanggal 2 Maret 2015)

Anonim B.  2014. http://biology.touchspin.com/Hydrilla_Verticillata_Leaf.php (diakses tanggal 2 Maret 2015)

Anonim.C.2014.http://www.microscopyuk.org.uk/mag/wimsmall/green.htm(diakses tanggal 2 Maret 2015)

Anonim.D 2015.http://www.microscopyuk.org.uk/mag/wimsmall/green.html (diakses tanggal 2 Maret 2015).

Kartosapoetro, A.G. 1991. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan. Rineka Cipta: Jakarta.

Dasuki, Undang Akhmad. 1994. Sistematik Tumbuhan Tinggi. Pusat Antara Universitas Bidang Ilmu Hayati. ITB. Bandung.