langkah sepatu untuk berangkat kuliah serasa ringan jika ingat ke dua oranng tua yang mendukung dari jauh, dan doa yang merka katakan serasa sampai di telinga ini,,, dengan penuh semangan anak manusia ini pergi untuk menuntut ilmu demii hidup yang lebih baik,, " Aku sayang Ayang Ibu "
sampai di sekolah dengann penuh senyuman bercengkrma dengan teman smabil menuggu dosen,,, hahaha suara gelak tawa hari yang cerah untuk memulai kuliah, dosen pun datang nampak jels dari jauh,, sampai ada yang berteriak " ibu sudah datang ayo masuk " serentak semua siswa masuk dan duduk denagn rapi,, mungkin takut di marahi kalo duduk ga rapi,, aku pun duduk dengan santai dengan kaki di lipat di atas ke dua kaki,, dosen mulai pelajaran dengan santai dan menyenagkan,, mamulah satu kelompok presentasi,,, kaki yang tadi ringan sudah mulai terasa ada batu yang mengganjal,, muka siswa yang lain mulai pucat,, guru memberi masiat terus menerus hingga teman sebelah mengatakn " wasiat nya banyak bgt kypa bikinya ", dalam hati " wasiatnya banyak bangt kypa ngrjainnya ", hati ini mungkin tidak maun mangeluh tapi itu terlalau banyak dan hati ini berkata " aku cape bgt "
Bimo Aji Nugroho
di sini semua tulisan tentang biologi dan kaitannya ada
Senin, 09 Maret 2015
Senin, 02 Maret 2015
praktikum antum 2
PRAKTIKUM II
Topik :
Sel dengan Bagian-bagian Hidup.
Tujuan : Untuk
mengamati bagian-bagian sel yang hidup seperti nukleus, kloroplas, sitoplasma,
dan plastida serta aliran sitoplasma.
Hari / tanggal : Senin/ 3 Maret 2015
Tempat : Laboratorium
Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
I. ALAT DAN BAHAN
a.
Alat :
1.
Mikroskop
2.
Kaca benda dan kaca penutup
3.
Silet
4.
Pipet tetes
5.
Pinset
6.
Kain flannel dan tisu
b. Bahan :
1.
Selaput bagian
dalam umbi lapis Allium cepa (dalam air)
2. Daun Hydrilla
verticillata (dalam air)
3. Ganggang Spirogyra sp. (dalam air)
4.
Irisan
melintang umbi wortel Daucus carota (dalam air)
5.
Air
II. CARA KERJA
- Menyiapkan alat dan bahan.
- Memotong bawang menjadi 4 bagian, kemudian melepaskan bagian siung yang berdaging, memegang bagian siung dan mematahkannya sehingga terlihat selaput bagian dalam umbi Allium cepa, mengambil dan meletakkannya pada kaca benda, memberi setetes air lalu menutupi dengan kaca penutup dan mengamati dibawah mikroskop.
- Menyayat secara melintang umbi Daucus carota lalu meletakkan sayatan tersebut di atas kaca benda dan beri setets air. Kemudian menutup dengan kaca penutup dan mengamti di bawah mikroskop.
- Mengambil sehelai daun Hydrilla verticillata dan ganggang Spirogyra sp, meletakkan pada kaca benda dan mengamati di bawah mikroskop.
- Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan bagian-bagiannya.
III. TEORI
DASAR
Protoplas
merupakan bagian sel yang ada di sebelah dalam dinding sel. Protoplas tersusun
oleh bahan hidup dalam bentuk sederhana yang disebut protoplasma. Pada sel
tumbuhan protoplas terdiri atas: komponen protoplasma dan komponen
nonprotoplasma.
Komponen protoplasma terdiri atas :
1. Sitoplasma yaitu bahan protoplasma yang
menyelubungi badan protoplasmik dan dan nonprotoplasmik, mengandung butir-butir
dan sistem membran.
2. Inti sel yaitu suatu badan yang merupakan
pusat sintesis dan pengaturan aktifitas sel, serta menentukan sifat-sifat
hereditas suatu organisme.
3. Plastida merupakan komponen protoplasmic
yang mempunyai struktur dan fungsi yang khusus.
4. Mitokondria yaitu badan yang lebih kecil
dari plastida yang mempunyai fungsi respirasi.
Berikut merupakan beberapa
uraian tentang komponen protoplasma di atas:
1. Sitoplasma
Merupakan
komponen sitoplasmik yang bersifat air. Secara kimia struktur sitoplasma sangat
kompleks dan mempunyai bahan dasar air,89-90% terssuun oleh air. Meskipun
demikian sitoplasma merupakan subtansi yang kenatal, tembus cahaya. Dengan
menggunakan mikroskop elektron tampak adanya diferensiasi sistem selaput di
dalam sitoplasma.
Sistem
selaput yang dimaksud adalah:
1) Plamalema (selaput plasma, ektoplasma).
2) Tonoplasma, unit seluler yang berbatasan
dengan vakuola.
3) Poliplasma, unit selaput yang terletak di
antara plamalema dan tonoplas.
2. Inti Sel
Inti dalam
keadaan tidak membelah bentuknya bulat dan lonjong, kadang-kadang berlekuk.
Inti dikelilingi oleh selaput inti, dan didalamnya terdapat satu anak inti
(nukleolus) atau lebih, dan rangka inti yang tersusun dari kromatin. Pada waktu
membelah rangka ini muncul sebagai kromosom.
3. Plastida
Plastida
adalah organel yang berkarakteristik pada sel tumbuhan, mempunyai struktur dan
fungsi khusus. Plastida mempunyai bentuk, ukuran, serta pigmentasi yang
bermacam-macam.
Berdasarkan
ada dan tidaknya zat warna di dalamnya, plastida dibedakan menjadi; a).
Plastida tidak berwarna (leukoplas). b). Plastida berwarna (kloroplas dan
kromoplas).
4. Mitokondria
Mitokondria
mempunyai bentuk yang bermacam-macam, yaitu bulat memanjang, kadang- kadang
seperti busur, terdapat bebas pada sitoplasma. Mempunyai selaput rangkap,
selaput dalam mengalami percabangan atau melipat-lipat ke arah dalam, desebut
kristal. Mitokondria mempunyai fungsi untuk pernapasan. Di dalamnya terdapat
enzim-enzim yang berperan dalam siklus Krebs.
Komponen
nonprotoplasma terdapat di dalam sitoplasma dan vakuola menyusun bahan makanan
atau produk metabolisme yang lain. Bahan-bahan ini umumnya dikenal sebagai
bahan ergastik. Bahan ergastik dapat bersifat cair maupun padat, bahan ergastik
tersebut adalah: karbohidrat, protein, minyak dan substansi yang berminyak,
kristal dan tannin
IV. HASIL PENGAMATAN
- Umbi lapis Allium cepa (dalam air)
Gamabar
tangan

1.
Dinding sel
2.
Inti sel
3.
Sitoplasma
4.
Kromoplas
Perbesaran :
40x10
Foto pengamatan
|



1.
Dinding sel
2.
|

3.
|
4.
Kromoplas

![]() |
Sumber :
Dokumentasi pibadi

|


1.
|

2.
Inti sel
3.
|

4.
Kromoplas
![]() |
Sumber :
Anonim A 2015
- Daun Hydrilla verticillata

Keterangan :
1. Dinding sel
2. Kloroplas
3. Nukleus
4. Sitoplasma
Perbesaran : 40x10

|


1. Dinding sel
|

|

4. Sitoplasma
![]() |
Sumber : Dokumentasi
pribadi


![]() |
Sumber :
Anonim B 2015
- Ganggang Spirogyra sp.

Keterangan
:
1. Dinding sel
2. Kloroplas
3. Nukleus
4. Sitoplasma
Perbesaran : 40x10

|


|

|

![]() |
Sumber : Dokumentasi
pribadi
Menurut Literatur :
|



|


|
![]() |
Sumber : Anonim
C 2015
4.
Umbi wortel Daucus carota

Keterangan
:
1. Dinding sel
2. Ruang antar sel
3. Kromoplas
Perbesaran : 10x10
Foto pengamatan
|



|

![]() |
Sumber : Dokumentasi pribadi

![]() |
|||
![]() |
|||
Sumber : Anonim D 2015
V. ANALISIS
DATA
- Umbi lapis Allium cepa
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Sub classis :
Liliidae
Ordo :
Liliales
Familia :
Liliaceae
Genus :
Allium
Species : Allium cepa
Klasifikasi
berdasarkan Cronquist (1981)
Berdasarkan hasil pengamatan dengan perbesaran 40x10
terlihat sel-sel umbi Allium cepa mempunyai bentuk persegi panjang.
Adapun bagian-bagian sel yang terlihat adalah sitoplasma, dinding sel,
plastida, dan inti sel
Pada sel
bawang merah ini termasuk ke dalam sel hidup karena memiliki bagian-bagian
yaitu sitoplasma yang merupakan komponen sitoplasmik yang bersifat air. Selain
itu terdapat juga plastida yang termasuk dalam plastida berwarna atau disebut
kromoplas. Ada juga terdapat inti sel (nukleus) yang mempunyai bentuk bulat Di
dalam nukleus terdapat membran inti, rangka inti, anak inti, dan cairan inti.
Membran inti mempunyai pori sehingga memungkinkan pertukaran isi antara inti
dan sitoplasma. Rangka inti memperlihatkan struktur seperti jala. Cairan inti
membantu kelangsungan pembelahan sel. Nucleolus, merupakan tempat konsentrasi RNA dan protein. Pada sel yang
masih muda, inti sel lebih besar daripada sel yang dewasa. Selnya kan bertambah
besar dan dalam keadaan demikian inti selnya dapat dikatakan tetap. Dalam
pengamatan ini tidak ditemukan ruang
antar sel.
Selai itu
juga terdapat dinding sel, yang mana dinding sel bawang merah ini cukup tebal
dan merupakan lapisan yang bercangap. Fungsi dinding sel bawang merah hampir
sama dengan fungsi dinding sel pada tumbuhan lain. Sel ini merupakan sel hidup
karena memiliki inti sel, anak inti dan sitoplasma. Sebenarnya di dalam
sitoplasma ini terdapat banyak organel lain seperti sferosom, mikrobodi,
mikrotubula, diktiosom, reticulum endoplasma dan ribosom. Tetapi semuanya tidak
dapat dilihat karena keterbatasan kemampuan mikroskop yang digunakan. Inti sel
juga berperan penting dalam menentukan sel hidup yang selnya berbentuk
heksagonal.
- Daun Hydrilla verticillata
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Ordo : Hydrocharitales
Familia : Hydrocharitaceae
Genus : Hydrilla
Species : Hydrilla sp
Klasifikasi
berdasarkan Cronquist (1981) :
Berdasarkan pengamatan pada daun Hydrilla verticillata dengan perbesaran 40x10
terlihat beberapa organel sel tumbuhan. Diantaranya adalah dinding sel dengan
ruang antar sel yang terlihat jelas, selain itu juga terdapat plastid yang
berupa kloroplas dan nucleus serta sitoplasma.
Sel pada daun pada Hydrilla
verticillata merupakan sel tumbuhan yang hidup selain karena mempunyai
bagian-bagian sel di atas, juga didukung oleh adanya gerakan aliran sitoplasma
yang searah dengan jarum jam. Pergerakan ini menandakan adanya sifat-sifat
hidup. Pengaruh daya hidup dari plasma ini disebut visvitalis. Gerakan kloroplast secara rotasi merupakan gerakan yang
berarah melingkar secara tetap. Akan tetapi pada selHydrilla yang kami amti
tidak ditemukan adanya gerakan sitoplasma dikarenakan kemungkinan sel dari
Hydrilla terebut sudah mati. Gerakan ini hanya terjadi dalam sel-sel yang
bervakuola besar dan tidak akan terlihat jika Hydrilla verticillata tidak di rendam dalam air sehingga sel yang
diamati hanya sel yang sudah mati.
Hal yang
paling mencolok pada sel tumbuhan ini adalah adanya kloroplas (plastida
berwarna hijau). Kloroplas berfungsi untuk memproduksi makanan yang digunakan
untuk hidup dan berperan penting dalam proses fotosintesis. Kloroplas pada
tumbuhan ini berbentuk lensa.
- Ganggang Spirogyra sp.
Divisio :
Thallophyta
Classis :
Chlorophyta
Ordo :
Zygnematales
Familia :
Zygnemataceae
Genus :
Spirogyra
Species : Spirogyra
sp.
Klasifikasi
berdasarkan Cronquist (1981) :
Berdasarkan
pengamatan pada sel Spirogyra sp. Dengan perbesaran 40 x 10 terlihat bentuk
selnya yang panjang seperti benang, namun di dalam selnya terdapat berbagai organel sel. Pada
bagian luarnya terdapat dinding sel dengan ruang antar sel. Selain itu juga
terdapat plastida yang berupa kloroplas, sitoplasma, nukleus.
Sel-sel
tumbuhan ini membentuk koloni berupa benang (filamen) yang tidak bercabang.
koloni tersebut selalu bertambah panjang karena pembelahan selnya yang
vegetatif, tiap selnya satu inti dan satu kloroplas (plastida berpigmen hijau)
berbentuk pita yang membujur seperti spiral dan menempel pada dinding sel yang
mengandung pirenoid. Pirenoid yang berada di tengah kloroplas ini tersusun dari
zat-zat protein dan disekitar tempat letaknya banyak terkandung tepung yang
sering di sebut tepung asimilasi. Pirenoid berfungsi dalam fotosintesis untuk
menghasilkan amilum. Disamping kloroplas, bagian hidup sel lain yang terlihat
pada saat pengamatan adalah sitoplasma sel.
Spirogyra ini biasanya
ditemukan di kolam air tawar yang jernih dalam massa yang sangat besar,
biasanya hidup melayang di permukaan air (planktofit). Talus pada Spirogyra merupakan filamen tidak
bercabang. Koloni Spirogyra berbentuk benang. Dinding lateral sel terdiri dari tiga lapis. Lapisan terluar
dari pektose, dan dua lapisan dalam dari selulose. Pada
beberapa spesies, lapisan pektose tipis, tapi kebanyakan tebal, yaitu antara 10-15 mikron.
Dinding transversal tersusun dari 3 lapis: yang tengah merupakan lamela dari
pektose, dan dua lapisan di kiri dan kanan lamela tersusun dari selulose.
Setiap sel Spirogyra mengandung sebutir kloroplas yang umumnya berukuran besar
dan terikat dalam sitoplasma tepat di dalam dinding sel.
- Umbi wortel Daucus carota
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub
classis : Rosidae
Ordo : Apiales
Familia : Apiaceae
Genus : Daucus
Species : Daucus carota
Klasifikasi
berdasarkan Cronquist (1981)
Berdasarkan pengamatan sel tumbuhan Daucus carota dengan perbesaran 10x10 terlihat
di dalam sel umbi Daucus carota terdapat dinding sel yang membatasi sel
yang satu dengan yang lain dan diantara dinding sel ini terdapat ruang
antarsel. Selain itu juga terdapat
kromoplas berupa pigmen karoten (plastida yang berwarna kuning atau jingga)
yang berbentuk segitiga. Pada kromoplas terkandung zat warna karotenoid
dalam hal ini yaitu alfa dan beta karoten yang menyebabkan warna jingga pada
umbi wortel sebagai pigmen karotenoid utama. Kandungan beta karoten yang mencapai minimal 50 % pada umbi wortel juga
menyebabkan warna jingga. Di samping kromoplast yang jelas diamati pada
percobaan juga terdapat sitoplasma.
VI.
KESIMPULAN
- Sel tumbuhan yang hidup adalah sel tumbuhan yang mempunyai dinding sel dan protoplas, dimana di dalam protoplas terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, dan plastida.
- Sel dikatakan hidup jika di dalam ruang sel terdapat protoplasma yang di dalamnya ada plasma sel, sehingga sel dapat melakukan aktivitas hidup.
- Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa sel pada Allium cepa, Hydrilla verticillata, Spirogyra sp dan Daucus carota termasuk sel hidup karena memiliki inti sel dan sitoplasma.
- Umbi lapis Allium cepa, bagian sel hidup yang paling jelas diamati adalah sitoplasmanya yang berbentuk butiran-butiran halus.
- Daun Hydrilla verticillata, bagian sel hidup yang paling jelas untuk diamati adalah kloroplast, kloroplast pada tanaman ini melakukan pergerakan secara rotasi yang searah jarum jam yang dikarenakan adanya aliran sitoplasma.
- Ganggang Spirogyra sp. bagian sel hidup yang paling jelas di amati adalah kloroplastnya yang berbentuk pita spiral
- Umbi wortel Daucus carota, bagian sel hidup yang paling jelas diamati adalah plastidanya yang berwarna jingga dikarenakan kandungan zat warna karotenoid.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Amintarti, Sri dan H. Muchyar. 2015. Penuntun Praktikum Anatomi Tumbuhan.
FKIP UNLAM :Banjarmasin
Anonim A. 2015. http://biology.touchspin.com/Allium
cepa_Leaf.php (diakses tanggal 2 Maret 2015)
Anonim B. 2014. http://biology.touchspin.com/Hydrilla_Verticillata_Leaf.php
(diakses tanggal 2 Maret 2015)
Anonim.C.2014.http://www.microscopyuk.org.uk/mag/wimsmall/green.htm(diakses
tanggal 2 Maret 2015)
Anonim.D 2015.http://www.microscopyuk.org.uk/mag/wimsmall/green.html
(diakses tanggal 2 Maret 2015).
Kartosapoetro, A.G. 1991. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan. Rineka
Cipta: Jakarta.
Dasuki, Undang Akhmad. 1994. Sistematik
Tumbuhan Tinggi. Pusat Antara Universitas Bidang Ilmu Hayati. ITB.
Bandung.
Langganan:
Postingan (Atom)